Penggunaan
catatan pasien yang terkomputerisasi (computerized patient records) yang
berkembang pesat, membutuhkan bahasa yang baku dalam menggambarkan
masalah-masalah pasien. Diagnosis keperawatan melengkapi kebutuhan tersebut dan
membantu menetapkan lingkup praktik keperawatan, dengan menggambarkan kondisi
perawat yang dapat merawat secara mandiri. Diagnosis keperawatan menyertakan
pemikiran kritis dan pembuatan keputusan, serta menyediakan istilah yang
dipahami secara universal dan konsisten diantara para perawat yang bekerja pada
beragam tempat, termasuk rumah sakit, klinik rawat jalan, fasilitas perawatan
lain, fasilitas kesehatan okupasi, dan praktik pribadi/swasta. (Doenges et al. 1999)
Pembakuan
klasifikasi dalam asuhan keperawatan merupakan hal yang sangat penting, apalagi
jika kita bicara dalam konteks komputerisasi. Kesepakatan istilah dan
terminologi akan memperbaiki proses komunikasi, menghilangkan ambiguitas
dokumentasi serta memberikan manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi,
penjadwalan, evaluasi efektivitas intervensi maupun sampai kepada upaya
identifikasi error dalam manajemen keperawatan. Salah satu tantangan besar
dalam informatika kesehatan adalah disepakatinya standar klasifikasi dan
terminologi yang mencakup berbagai konsep (kedokteran, keperawatan,
laboratorium, obat, patient safety, images, pertukaran
data, demografis) (Suparti, 2005)
Sistem
Informasi Keperawatan yang di design dalam sistem ini adalah seluruh
dokumentasi yang diperlukan dalam aktifitas keperawatan di ruang rawat inap.
Dokumentasi Asuhan Keperawatan tentu menjadi yang paling utama dalam sistem
ini.Selengkapnya tentang SIM Keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Manajemen Asuhan Keperawatan
1.
Dokumen Proses Keperawatan yang terdiri dari Pengkajian;
Diagnosa, Perencanaan, Implemetasi dan Evaluasi
2.
Dokumentasi Keselamatan Pasien (patient safety) yang terdiri
dari Ketepatan identifikasi pasien; Peningkatan komunikasi yang efektif;
Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai; Ketepatan pasien yang di
operasi; Pengurangan resiko infeksi; Pengurangan resiko pasien jatuh. Aplikasi
ini memfasilitasi dalam pengkajian pasien resiko jatuh, menampilkan dalam
dashdoard monitoring pasien yang beresiko sekaligus memfasilitasi form KTD/KNC
yang dikeluarkan oleh KKPRS
3.
Dokumentasi indikator mutu pelayanan keperawatan klinik.
Poin-poin indikator mutu pelayanan keperawatan adalah Keselamatan pasien (patient
safety);Perawatan diri; Kepuasan pasien; Kecemasan; Kenyamanan;
Pengetahuan. Agar pelaporan indikator mutu pelayanan keperawatan menjadi valid,
maka sistem didesain agar data yang ditampilkan oleh sistem dapat diklarifikasi
mengenai sumber data dasarnya (nama pasien, ruang, tanggal kejadian dll).
2. Manajemen
Pelayanan Keperawatan
1.
Ketenagaan. Sistem didesain untuk memenuhi data base tenaga,
standar ketenagaan keperawatan, pola ketenagaan, jenjang karir, perencanan
pengembangan tenaga, perencanaan kebutuhan, kompetensi, rekrutmen, mutasi,
rotasi, jadwal dinas, angka kredit perawat, kinerja perawat. Sistem juga mampu
menampilkan pelaporan ketenagaan sesuai kebutuhan (customize).
2.
Fasilitas keperawatan. Sistem didesain untuk memfasilitasi
standar peralatan keperawatan, perencanaan kebutuhan, pemakaian, mutasi dan
pemeliharaan fasilitas keperawatan
3.
Metode. Sistem juga memfasilitasi Model Pelayanan Keperawatan,
Standar Prosedur Operasional, Standar Asuhan Keperawatan berdasarkan Evidance
Base Nursing, Pedoman pengelolaan etik, supervisi keperawatan
4.
Keuangan. Sistem mampu memfasilitasi remunerasi tenaga
keperawatan, pembiyaan pasien dari pelayanan keperawatan, analisis base
costing, unit cost
5.
Laporan Rawat Inap, Rawat Jalan dan Perawatan Khusus
6.
Dokumen kinerja perawat
7.
Dokumen efisiensi pembiayaan pasien
8.
Akreditasi Pokja Pelayanan Perawatan Rumah Sakit
Kekurangan :
1)membutuhkan banyak waktu
untuk memahami cara memasukkan data,
2) biaya dibutuhkanbanyak untuk menyediakan provider, instalasi elektronik,
staf tekhnologi informasi dan perangkat lainnya.
kekahawatiran hilangnya
data dalam satu hard-disk.
Kelebihan
:
1. Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer
pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan cepat dan lengkap.
2. Data yang telah disimpan juga
dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian, dapat melihat
kelanjutan dariedukasi ke pasien, melihat epidemiologi penyakit serta dapat
memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan.(Liaw,T. 1993).
3. Selain itu dokumentasi
keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman.
4. Akses untuk mendapat data yang
telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih cepat dibandingkan bila harus mencari
lembaran kertas yang bertumpuk di ruang penyimpanan.
Saran
:
sistem pendokumentasian
keperawatan berbasis elektronik harus menjadi perhatian semua pihak khususnya
perawat dan pihak rumah sakit untuk terus dikembangkan dan diadopsi. Hal ini
bukan perkara mudah untuk diterapkan, tetapi akan sangat baik apabila
diterapkan dengan bertahap dimasing-masing unit rumah sakit. Perawat sebagai
bagian yang tidak bisa terpisahkan dari sistem ini diharapkan untuk terus
meningkatkan ilmu pengetahuan terkait tehnologi informasi.
Sumber
What to do in Vegas casinos - Dr. McD
BalasHapusof the slots. 경기도 출장샵 When I arrived in 서산 출장샵 the casino I saw some of my favorite casino slots 순천 출장마사지 in the area. One of the best I've had 전주 출장마사지 in my life, 영주 출장안마